Akhir Agustus lalu, Khamakha Space kembali hidup dengan semangat kolaborasi dan ekspresi melalui gelaran ultimatum de Arte, yang menghadirkan PUKO sebagai tattoo artist tamu. Acara yang berlangsung selama tiga hari, dari 29 hingga 31 Agustus 2025, ini menjadi ruang pertemuan antara seni tato, komunitas kreatif, dan publik yang haus akan pengalaman artistik alternatif.
Sejak hari pertama, suasana Khamakha Space terasa intens namun akrab. Pengunjung datang silih berganti — sebagian untuk membuat tato langsung bersama Puko, sebagian lagi untuk sekadar menikmati suasana, berbincang, dan menyimak proses berkarya sang seniman. Gaya visual Puko yang khas, berpadu dengan sentuhan eksperimental dan teknik detail, berhasil memikat banyak mata dan meninggalkan kesan mendalam.
Lebih dari sekadar sesi tato, Ultimatum de Arte kali ini juga menjadi ruang pertukaran ide dan apresiasi terhadap tato sebagai bentuk seni yang sah dan hidup. Puko, yang dikenal karena pendekatannya yang intuitif dan simbolik, membuka dialog tentang makna tato di luar permukaannya — tentang tubuh sebagai kanvas personal, dan tentang garis serta bentuk yang menyimpan cerita di baliknya.
Acara ini digelar berkat kerja sama antara Khamakha Store dan Mowi Supply, dua entitas yang konsisten mendukung praktik seni independen dan komunitas kreatif lokal. Melalui Tinta de Arte, mereka kembali menegaskan bahwa seni dapat tumbuh di mana saja — tidak hanya di galeri, tetapi juga di ruang-ruang yang terbuka bagi eksplorasi dan kebebasan berekspresi.
Dengan energi yang masih terasa bahkan setelah acara berakhir, Tinta de Arte edisi Puko menjadi penanda bahwa seni tato di Indonesia terus berkembang — bukan hanya sebagai gaya hidup, tetapi juga sebagai bentuk seni yang jujur, personal, dan penuh makna.
